Asal Direncanakan, Balita Pasti Bisa Tidur Sendiri

Jakarta, Di usia tumbuh kembangnya, balita seringkali tak mau tidur sendiri. Hal ini disebabkan karena sudah terbiasa tidur bersama orang tuanya atau seringnya anak berimajinasi akan hal-hal yang menakutkan.

Tetapi untuk kemandiriannya, tentu orang tua harus mulai membiasakannya. Kecemasan mungkin akan menghampiri Anda dan anak, tetapi jika dilakukan dengan benar ini akan sangat menyenangkan loh.

Berikut tips dan trik yang dapat dicoba yang dikutip dari boldsky, Kamis (11/4/2013).

1. Rencanakan Pelan-Pelan

Sebaiknya perpisahan ini tidak dilakukan tiba-tiba. Jangan minta anak untuk langsung berpisah. Anda dapat memulai dengan mersiapkan mental anak terlebih dulu. Biarkan anak tertidur sendiri atau biarkan mereka menikmati tidur siangnya dalam sebuah ruangan. Ketika anak sudah terbiasa, maka anak akan memiliki kepercayaan untuk tidur sendiri di malam hari.

2. Pastikan Keamanannya

Membiarkan balita Anda tidur sendiri, bukan berarti meninggalkannya sendiri. Kehadiran Anda masih sangat diperlukan untuk menjamin keamanan tidurnya. Katakan pada anak bahwa Anda berada disekitarnya selagi mereka tidur. Perhatikan keadaan anak setiap 10 menit dan lakukan sampai anak benar-benar tertidur, maka anak akan merasa aman.

3. Gunakan Lampu Tidur

Beberapa anak memiliki ketakutan terhadap gelap. Jangan langsung mematikan lampu. Jika ingin membiasakannya, lakukanlah secara perlahan. Anda dapat menemani mereka ketika lampu dipadamkan atau gunakan lampu tidur untuk mengurangi kegelapan. Permainan sederhana atau mendongeng dapat jadi pilihan untuk menemani mereka hingga tertidur.

Payudara Kecil Bukan Berarti ASI Minim


Oleh: Erly Towoliu
sumber : http://id.she.yahoo.com/payudara-kecil-bukan-berarti-asi-minim-030457109.html

Banyak calon ibu yang cemas dengan ukuran payudaranya yang kecil. Mereka khawatir produksi ASI tidak akan memadai.

"Banyaknya ASI tidak ditentukan oleh ukuran besar atau kecilnya payudara," ujar Konselor Laktasi dr. Ambarsari Kusuma Ningtyas.

Ambarsari memaparkan, produksi ASI terjadi lantaran didorong oleh beberapa hormon, di antaranya prolaktin dan oksitosin. Pada umumnya setelah 2-3 hari melahirkan, produksi ASI meningkat karena hormon penghambatnya (ada sejak sebelum melahirkan) mulai menurun.

Hormon prolaktin yang memproduksi ASI ini lebih banyak dihasilkan pada malam hari. "Karena itu, menyusui pada waktu itu mampu menjaga pasokan ASI," katanya.

Sementara itu, hormon oksitosin dihasilkan otak, yang muncul akibat rangsangan dari puting payudara saat bayi menyusu. Hormon yang dikirim dari otak ini kemudian memeras kelenjar-kelenjar yang penuh berisi ASI, untuk selanjutnya keluar melalui puting.

Hormon tersebut kadang disebut juga sebagai hormon cinta. Dokter lulusan Universitas Gadjah Mada ini menuturkan, hormon ini bisa membuat seorang ibu begitu cinta pada bayinya, serta membuatnya tenang.

POJOK CERIA


Mulai tanggal 1 April ini, ada yang baru di ruang tunggu poli yang ada di RSB St.yusuf tanjung priok. Hari ini mulai dibuka, Pojok Ceria. Pojok ceria adalah ruang tunggu anak, yg dilengkapi permainan dan mainan anak. jadi mereka diharapkan tidak bosan dalam menunggu giliran periksa.

Jadi jika anak anda masih menunggu giliran dipanggil untuk berobat, mereka bisa mewarnai, bisa bermain-main dahulu sebelum berobat/ bertemu dengan dokter.


Inilah foto pojok ceria tersebut ::


terimakasih ::
admin 010413::