Tips Berpuasa Penderita Maag

Masalah kesehatan bukan penghalang ibadah puasa. Asal tahu kiatnya, Anda tetap bisa berpuasa sampai tuntas, termasuk bagi penderita sakit maag!

Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan memang merupakan kenikmatan tersendiri. Tapi, bagaimana kalau Anda punya masalah maag? Perut sering terasa nyeri jika terlambat makan. Jangan terlalu khawatir, karena maag bukan halangan untuk berpuasa. Yang penting, Anda sudah melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh sebelumnya.

Pola makan Anda tidak berbeda dengan mereka yang sehat. Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
  • Hindari mengonsumsi makanan yang bersifat merangsang atau memicu pengeluaran asam lambung. Contoh, makanan yang asam dan pedas.
  • Hindari makanan yang menimbulkan gas dalam lambung, seperti kol dan sawi.
  • Kurangi atau bahkan hindari penggunaan bahan tambahan atau bumbu-bumbu yang merangsang, seperti lada, cabai, cuka, dan asam.
  • Kalau terpaksa, hubungi dokter agar Anda diberi obat yang dapat mengendalikan pengeluaran asam lambung berlebihan.
sumber : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Tips/tips.berpuasa.penderita.maag/001/005/270/2/4

Tips Berpuasa Bagi Penderita Anemia

Umumnya, penderita anemia tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori dari jadwal makan selama berpuasa. Anda memang kekurangan sel darah merah dalam tubuh, padahal sel-sel darah merah bertugas mengalirkan nutrien ke setiap sel tubuh. Kalaupun ingin berpuasa, sebaiknya Anda:
  • Minumlah susu yang diperkaya protein, vitamin, dan mineral sebelum tidur.
  • Konsumsilah suplemen penambah darah, sesuai petunjuk dokter.
  • Saat sahur, konsumsilah makanan lengkap, termasuk sayur dan buah. Serat yang tinggi dapat memperlambat penyerapan, sehingga Anda lebih lama kenyang dan mengurangi timbulnya rasa lemas.
  • Saat berbuka puasa, pilih makanan manis yang mudah dan cepat diserap tubuh. Misalnya, jus buah dan kolak.
  • Perbanyak konsumsi lauk dari protein hewani (hati sapi, daging sapi, daging ayam, telur, dan ikan), serta sayuran berwarna hijau tua dan buah-buahan berwarna merah tua.
  • Kalau anemia Anda tergolong berat, biasanya dokter tidak menyarankan untuk berpuasa.
     sumber : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Tips/tips.berpuasa.bagi.penderita.anemia/001/005/267/2/4

Tips Berpuasa Bagi Penderita Diabetes

Sebelum berpuasa, bagi Anda penderita diabetes melitus, sebaiknya cek kadar gula darah. Juga, minta dokter untuk menghitung jumlah kebutuhan kalori dalam sehari, sesuai kondisi penyakit Anda.

Diabetes Melitus (DM) atau yang kerap disebut kencing manis timbul akibat adanya peningkatan kadar gula darah (glukosa) yang disebabkan kekurangan insulin atau gangguan fungsi insulin. Gejala klasik yang dapat ditemui pada penderita DM adalah rasa haus yang berlebihan, sering kencing terutama pada malam hari, berat badan turun drastis, cepat merasa lapar, dan tubuh terasa lemah. Selain itu, penderita juga mengalami kesemutan pada jari tangan dan kaki, gatal-gatal, penglihatan kabur, luka atau bisul yang sukar sembuh, dan keputihan.

Namun, penderita diabetes melitus tetap bisa menjalankan ibadah puasa dengan memperhatikan hal berikut ini.
  • Jika perlu obat pengatur atau pengontrol kadar gula darah, minumlah sebelum makan saat berbuka dan menjelang sahur.
  • Bila perlu suntikan insulin, konsultasikan dengan dokter. Dengan begitu, pemberian insulin bisa diatur dengan tepat.
  • Kalau tiba-tiba kadar gula darah mulai menurun, hentikan puasa Anda. G ejalanya adalah badan lemas dan gemetar, pusing, jantung berdebar, dan keluar keringat dingin. Segera minum air gula dan konsumsi makanan berkadar karbohidrat tinggi, seperti kurma.
  • sumber : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Tips/tips.berpuasa.bagi.penderita.diabetes/001/005/268/1/4

Tips Berpuasa Penderita Hipertensi

Bagi penderita tekanan darah tinggi (hipertensi), bukan berarti tidak bisa menjalankan ibadah puasa. Namun, ada yang perlu diperhatikan. Diantaranya, agar tekanan darah tetap stabil, inilah yang perlu mendapat perhatian khusus.

Meski tekanan darah tiap orang berbeda, namun tetap ada kisaran normalnya. Untuk tekanan pada pembuluh arteri saat jantung berkontraksi (tekanan sistolik), normalnya 90-120 mmHg. Sedangkan tekanan saat jantung relaks (tekanan diastolik), normalnya 60-80 mmHg.

Agar tekanan darah saat berpuasa bagi penderita tekanan darah tinggi tetap stabil, ikuti tips berikut:
  • Kurangi atau hindari makanan yang mengandung lemak. Ganti saja lemak hewani dengan lemak nabati dan lemak ikan.
  • Kurangi konsumsi lemak jenuh dan kolesterol dengan mengurangi makanan yang digoreng dengan cara deep fry dan seafood (kecuali ikan). Bila perlu, gunakan minyak yang berasal dari kedelai, biji bunga matahari atau minyak zaitun untuk menumis.
  • Konsumsi garam secukupnya dan hindari makanan yang terlalu asin.
  • Konsumsi protein secukupnya. Khusus penderita hipertensi karena kelainan ginjal, kelebihan protein bisa memperberat kerja ginjal yang sudah tidak optimal. sumber : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Tips/tips.berpuasa.penderita.hipertensi/001/005/269/1/tekanan+darah+tinggi/4

Dampak Metode Rooming-in pada Produksi ASI


Metode rooming-in atau sekamar dengan bayi baru lahir merupakan metode merawat ibu dan bayi yang baru dilahirkan di kamar yang sama. 

Metode ini pertama kali disosialisasikan oleh UNICEF (Badan PBB untuk anak-anak). Tujuannya? Mendukung kampanye pemberian ASI eksklusif. Pada tahun 1991, UNICEF meluncurkan program Baby-Friendly Hospital Initiative alias 'Rumah Sakit Sayang Bayi', yang salah satu kriterianya adalah memberi layanan perawatan dengan metode rooming-in

Di Indonesia, metode rooming-in sudah mulai disosialisasikan pada tahun yang sama diluncurkannya program tersebut oleh UNICEF. Malah, saat itu, sempat diadakan perlombaan Rumah Sakit Sayang Bayi oleh pemerintah. “Sayangnya, banyak praktek rooming-in waktu itu yang tidak disertai bimbingan menyusui yang baik dari pihak penyedia layanan kesehatan. Akibatnya, program rooming-in kurang memperlihatkan hasil, yakni bayi yang disusui secara eksklusif,” kata dr. Ayu Partiwi, Sp.A, MARS, dari RS Bunda, Jakarta.

Selain meletakkan boks bayi bersebelahan dengan tempat tidur ibu, rooming-in juga bisa dilakukan dengan membiarkan bayi tidur di sebelah ibunya di atas tempat tidur dewasa. “Metode rooming-in seperti ini dikenal juga sebagai istilah bedding-in. Dibandingkan rooming-in biasa, bedding-in lebih bermanfaat untuk mempererat kelekatan antara ibu dan anak serta meningkatkan angka keberhasilan menyusui,” kata dr. Tiwi, panggilan dr. Ayu Partiwi, Sp.A, MARS. 

Penjelasannya seperti ini. Ketika berada di dalam ruangan yang sama dengan bayi yang dilahirkannya, ibu akan belajar mengenali bahasa tubuh bayinya tersebut, terutama tanda-tanda ketika bayi merasa lapar. Berhubung lebih sering melewatkan waktu bersama, para ibu yang menjalani rooming-in akan lebih sensitif dan tanggap terhadap sinyal-sinyal yang dikirimkan bayinya, ketimbang mereka yang berada di ruangan terpisah. “Dengan demikian, ibu akan mampu memberi ASI on demand atau sesuai permintaan bayi,” katanya lagi.

Selain itu, sejumlah penelitian menyatakan, meletakkan bayi di dalam satu ruangan dengan ibunya juga berperan meningkatkan produksi hormon oksitosin. Ini adalah hormon di dalam tubuh wanita yang berperan melancarkan keluarnya ASI. Lalu, apa faktor pemicu meningkatkan kadar oksitosin tersebut?

Tak lain adalah perasaan sayang dan bahagia yang dirasakan ibu, karena bisa berdekatan dan mendekap bayinya di dalam pelukan, kapan pun dia mau. Hormon oksitosin juga mampu mendatangkan perasaan tenang dan nyaman, yang bermanfaat memperkecil kemungkinan ibu terserang baby blues dan depresi pasca persalinan.
sumber : http://www.parenting.co.id/article/bayi/dampak.metode.roomingin.pada.produksi.asi/001/002/254

Manfaat Rooming-in Bagi Bayi Baru Lahir


Bukan hanya bermanfaat bagi ibu untuk memperlancar ASI, rooming-in juga banyak nilai plusnya bagi bayi Anda  yang baru lahir.

Ketika tidur sekamar dengan mamanya, bayi akan belajar mengenali aroma tubuh, sentuhan, bunyi napas, serta suara ibunya. Semua itu ampuh untuk menenangkan bayi gelisah. Kedekatan fisik antara seorang ibu dengan anaknya, berdasarkan sejumlah penelitian, juga besar gunanya untuk mempererat ikatan emosional antara keduanya kelak.

Yang pasti, bayi yang dirawat di dalam kamar sama dengan ibunya akan relatif lebih tidak rewel dibandingkan bayi dirawat terpisah. Menurut Jeannette Crenshaw, kepala perawat dan peneliti di Presbyterian Hospital of Dallas, Amerika, seorang ibu yang tidur berdekatan dengan bayinya akan lebih mudah beristirahat dibandingkan mereka yang tidur terpisah. Begitu pula dengan bayinya. Kebutuhan untuk selalu berdekatan ini, menurut Crenshaw, merupakan insting alami yang dimiliki seorang ibu dan bayinya.

“Bukan hanya berguna untuk menenangkan bayi rewel, kedekatan bayi dengan ibu pada saat-saat awal kelahiran amat penting untuk mendukung pertumbuhannya kelak,” kata dr. Ayu Partiwi, Sp.A, MARS, dari RS Bunda, Jakarta, yang juga salah seorang penulis buku 'Indonesia Menyusui'.

Dr Tiwi juga menjelaskan, “Contact comfort atau kelekatan dengan diri individu lain adalah kebutuhan yang sangat tinggi di bulan-bulan pertama kelahiran bayi. Dibandingkan mamalia lain, manusia memiliki kebutuhan akan contact comfort yang paling besar. Pemenuhan kebutuhan ini penting untuk mengembangkan rasa aman dan percaya diri, sehingga kelak bayi bisa tumbuh menjadi pribadi yang merasa secure terhadap lingkungannya."
sumber : http://www.parenting.co.id/article/bayi/manfaat.roomingin.bagi.bayi.baru.lahir/001/002/256

Panduan Rooming-in dengan Bayi Baru Lahir

sumber : http://www.parenting.co.id/article/bayi/panduan.roomingin.dengan.bayi.baru.lahir/001/002/258

Berikut ini daftar yang harus dan tidak harus dilakukan dalam metode rooming-in tau sekamar dengan bayi baru lahir di rumah sakit.

Do's
Dont's
- Letakkan boks bayi sedekat mungkin dari ranjang Anda. Ini akan mempermudah Anda saat mengangkat bayi untuk disusui, juga agar Anda selalu bisa mengamati gerak-geriknya.
- Meletakkan boks bayi terlalu dekat dengan meja tempat Anda meletakkan makanan serta barang-barang, seperti ponsel, majalah, dll. Jika tidak hati-hati, barang-barang tersebut bisa jatuh menimpa bayi sedang terlelap dalam boks.
- Jika hendak melakukan bedding-in, pastikan Anda memasang pengaman (bed-rail) di sisi ranjang. Lapisi pengaman dengan bantal atau selimut untuk mencegah bayil terbentur atau tersangkut ke dalam celahnya.
- Membiarkan bayi tidur di ranjang dewasa, tanpa pengawasan. Agar aman, selalu baringkan bayi di dalam boksnya, ketika Anda pergi ke toilet atau tidak bisa mengawasinya secara langsung.
- Mintalah bantuan perawat, bila Anda menemui kesulitan dalam merawat bayi. Amati cara perawat memandikan dan membersihkan bayi dengan benar. Ini berguna ketika Anda dan bayi sudah pulang ke rumah.
- Berusaha memandikan bayi seorang diri di kamar. Sadarilah bahwa tubuh Anda masih berada dalam tahap pemulihan. Jadi, jangan ambil risiko mencederai bayi, bila Anda belum memiliki pengetahuan dan kesiapan fisik yang cukup untuk memandikannya. sendiri.
- Pasang AC pada suhu ruangan (25°C) atau lebih hangat, sesuaikan dengan kondisi Anda dan bayi. Temperatur yang terlalu rendah bisa membuat si kecil merasa tidak nyaman.
- Menyantap makanan beraroma menyengat dan ngobrol dengan suara keras di dekat bayi. Ini akan mengganggu bayi Anda yang sedang beristirahat.
- Meski menerapkan rooming-in, sah-sah saja jika sesekali Anda menitipkan bayi di kamar bayi selama beberapa saat. Bila tubuh segar, pikiran akan lebih jernih dan siap menyambut bayi kembali ke dalam pelukan.
- Memaksakan diri stand by setiap saat di sisi boks bayi. Ingat, Anda juga butuh istirahat. Jadi, sediakan waktu untuk tidur atau sekadar berbaring. Yang penting, Anda bisa menyusui bayi kapan pun dia memintanya.


:: Parenting.co.id :: Hamil :: Efek Negatif Terkena Penyakit Saat Hamil ::

:: Parenting.co.id :: Hamil :: Efek Negatif Terkena Penyakit Saat Hamil ::

dari parenting.co.id

Apa yang Harus Dilakukan Calon Ibu  pada Kehamilan Trimester Pertama?

Kehamilan trimester pertama mungkin membuat para calon ibu mempunyai perasaan yang bercampur aduk antara senang, gugup maupun takut. Kehamilan trimester 1 adalah kehamilan pada periode yang cukup rentan akan keguguran. Karena itu, ibu harus menjaga kandungan dengan sangat hati-hati. Berikut tips untuk ibu pada kehamilan trimester pertama.
Makanan pada Kehamilan Trimester Pertama
Seperti yang dikatakan sebelumnya, kehamilan trimester pertama adalah periode yang cukup rentan. Makanan dan aktifitas harus benar-benar dijaga. Yang harus ibu tahu adalah bayi terbentuk dari protein dan ia tidak akan mendapatkan protein atau lemak dari manapun kecuali asupan makanan ibu. Dengan protein yang cukup, ibu akan membantu bayi membentuk tulang, organ dalam, jaringan tubuh dan sebagainya. Ibu juga harus makan cukup karbohidrat untuk energi ibu dan bayi. Sayangnya, banyak calon ibu yang susah makan pada kehamilan trimester 1. Ibu cenderung tidak nafsu makan dan merasakan ketidaknyamanan seperti sakit perut, mual, muntah, pusing dan lain sebagainya. Jangan turuti rasa tidak nafsu makan dan berkutat dengan rasa sakit karena makanan yang bergizi sebenarnya menjadi solusi kenyamanan untuk periode ini. Berolahraga ringan juga menjadi solusi untuk membuat periode ini lebih nyaman.
Penting untuk calon ibu mengetahui cara-cara agar kehamilan trimester pertama terasa lebih nyaman seperti berolahraga ringan, makan makanan bergizi dan lain sebagainya. Merawat kehamilan pada periode ini memang harus lebih berhati-hati karena janin masih sangat lemah. Sangat disarankan untuk mengkonsumsi susu yang khusus dibuat untuk kehamilan trimester pertama. Susu tersebut akan menguatkan janin dan mengurangi ketidaknyamanan yang sering terjadi pada trimester pertama.

Cek ke Dokter mulai Kehamilan Trimester 1

Banyak orang cenderung untuk memilih dokter terdekat untuk mengecek kehamilan periode pertama. Patut kita ingat bahwa tidak semua dokter berkualitas dan mempu memberikan panduan yang baik. Ibu pasti menginginkan dokter yang cakap dan informatif, jadi ibu tahu pasti setiap perkembangan janin. Pastikan juga untuk mempersiapkan keuangan untuk pemeriksaan dan persiapan kelahiran. memang terasa cukup awal untuk persiapan finansial, tetapi jumlah uang yang akan dikeluarkan sama sekali tidak sedikit, karenanya sangat disarankan untuk perisapan lebih dini, pada kehamilan trimester pertama,

 


Tips Kehamilan Trimester Pertama


Mendapat  kehamilan merupakan anugerah yang tak terkira dari Maha Kuasa. Gambaran buah hati yang lucu segera akan terwujud, serasa lengkap sebuah keluarga dengan kehadiran buah hati. Namun, bukan hanya bayangan kebahagiaan saja, menjalani kehamilan yang sehat merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh para ibu hamil. Kehamilan membutuhkan kewaspadaan dan penjagaan untuk menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu diperlukan kiat-kiat untuk menjaga agar kehamilan yang sedang dijalani tetap berlangsung sehat. Berikut tips-tips yang dapat dilakukan oleh ibu hamil pada saat kehamilan trimester pertama
  • Carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang bagaimana caranya menjalani kehamilan yang sehat baik melalui buku, media kabar, televisi, internet, dll.
  • Mulailah dan segera membiasakan diri mengenakan baju-baju yang longgar, meskipun perut belum kelihatan membesar.
  • Pada trimester pertama, ibu hamil sering mengalami mual dan muntah yang salah satunya dapat menyebabkan dehidrasi, oleh karena itu perbanyaklah ibu hamil minum air putih atau jus buah di luar jadwal makan.
  • Makanlah jenis makanan yang mudah dicerna seperti nasi, jagung, kentang, ubi, dll
  • Hindarkan makanan yang mengandung kadar lemak tinggi atau berminyak seperti hidangan bersantan, gorengan atau daging berlemak.
  • Hindari aneka macam bau-bauan yang menyengat atau tidak disukai, hal ini untuk menghindarkan ibu hamil dari rasa mual dan muntah.
  • Biasakan menyikat gigi setelah ibu hamil makan atau setelah mengalami muntah.
  • Untuk menghindarkan rasa mual dan pusing lainnya, usahakan secara perlahan-lahan ketika ibu hamil hendak bangun dari tidur atau berbaring, jangan dilakukan secara sekaligus dan spontan
  • Ada baiknya ibu hamil makan dalam porsi kecil namun sering, hal ini juga untuk menghindarkan ibu hamil mengalami mual dan muntah
  • Sediakanlah selalu minuman dan makanan kecil yang mengandung kadar garam rendah di dekat kamar tidur, hal ini dilakukan agar stelah makan makanan tersebut, ibu hamil terhindar dari rasa mual dan muntah pada saat akan beraktivitas. Makanan kecil yang dapat disajikan antara lain seperti biskuit, roti gandum, atau buah-buahan.
  • Bergabunglah atau carilah teman yang juga sedang mengalami kehamilan, atau bergabung  di komunitas-komunitas ibu hamil seperti di Bidanku.com Community, agar dapat saling bertukar pikiran dan pengalaman.
  • Makanlah cemilan di pagi hari sebelum bangkit dari tempat tidur.
  • Minumlah susu hangat bila ibu hamil mengalami insomnia atau kesulitan tidur.
  • Bila ibu hamil mengalami sembelit, minumlah air putih minimal 12 gelas sehari.
  • Jika ibu hamil merasa sakit di bagian bawah perut dan terlihat adanya flek darah, khususnya setelah kehamilan usia > 4 minggu, segera hubungi dokter.