Jadi Ayah Siaga
Meski
tak ada sekolahnya, Anda bisa jadi Ayah pintar. Perlu siapkan tenaga
dan perhatian bersama istri untuk menyambut kehadiran buah hati Anda.
Mulai dari sini ya.
- Bicarakan kehamilan. Kegembiraan
istri Anda telah hamil jangan berhenti hanya sampai memandangi test
pack dengan 2 strip semalaman. Bicarakan topik kehamilan dengan istri:
saling tukar perasaan, optimisme, kekhawatiran, termasuk bahas perubahan
yang akan terjadi baik pada istri, hubungan Anda berdua, situasi finansial
dan lain-lain. Dengan pembicaraan itu, Anda berdua akan memiliki, atau
akan terbuka untuk saling menyesuaikan, sikap dan cara pandang terhadap
kehamilan dan hadirnya anak di dalam keluarga.
- Siap-siap menghadapi perubahan istri sebagai
dampak kehamilan: tubuh dan suasana hatinya. Sejak awal, bahas
kemungkinan yang akan terjadi, bahkan yang terburuk sekali pun. Misalnya
saja, dia terpaksa berhenti bekerja karena kehamilannya bermasalah.
Dengan demikian setiap masalah bisa diantisipasi, tidak ada kejutan di
belakang hari.
- Belajar bersama. Baca buku ini bersama dan diskusikan hal-hal yang menarik perhatian Anda berdua.
- Tambah kadar tanggung jawab. Menjadi
ayah bukan tradisi turun-temurun atau sekadar status sosial, melainkan
ibarat profesi yang menuntut tanggung jawab tak berkesudahan. Tanggung
jawab Anda kini adalah melindungi istri yang hamil dan menyiapkan
kedatangan bayi, baik secara finansial (mengumpulkan uang untuk biaya
kehamilan dan persalinan), fisik (menjadi ayah SIAGA -siap antar jaga)
dan emosi (memberi dukungan tak putus-putus untuk setiap keluhan dan
masalah istri).
- Be positive. Kehamilan,
persalinan dan memiliki anak adalah peristiwa besar yang berisiko.
Selalu berpikir dan bersikap positif bila tertimpa musibah, akan
meringankan beban Anda.
- Komitmen ikut terlibat dalam kehamilan dan mengurus bayi.
Mulailah dengan komitmen mengantar istri setiap kali memeriksa
kandungan ke dokter. Bila bayi telah lahir, bantu istri merawatnya,
seperti memandikan, mengganti popok atau menidurkan bayi. Itu akan
sangat meringankan tugas istri dan merekatkan hubungan Anda dengannya
dan dengan bayi. Sebagai bukti komitmen, belajarlah itu semua dari
sekarang.
- Ubah gaya hidup. Sejak
mendengar istri hamil, mestinya gaya hidup Anda juga berubah seperti
dia. Itu baru toleransi! Idealnya, bersikaplah seolah-olah Anda juga
hamil, misalnya berhenti merokok, tidak makan atau jajan sembarangan,
tidak berpesta sampai jauh malam, dan bila ada yang menawari minuman
beralkohol katakan, “Tidak terima kasih, kami lagi hamil, nih!”
- sumber : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Psikologi/7.persiapan.jadi.ayah/001/007/752/3/4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar