Petunjuk Untuk Ayah Saat Isteri Hamil
Jangankan paham, melihat dua garis di test pack saja baru pertama kali seumur hidup! Tak
punya petunjuk dan bingung harus berbuat apa umum dirasakan calon ayah
saat mendengar kabar kehamilan istri. Di bawah ini tersedia 18
petunjukyang tidak pernah "basi" agar calon ayah sukses mendampingi masa
kehamilan hingga bersalin.
- Saat istri mengabarkan: Aku hamil.
Jangan melontarkan kalimat meledek, seperti: Yakin, itu anak saya?
Karena pada momen ini, banyak wanita mengharapkan suaminya bereaksi
romantis. Ucapkan kata-kata cinta. Satu dua tetes air mata Anda akan
membuat momen ini sempurna di mata istri.
- Morning sickness tidak mengada-ada. Kehamilan disertai dengan gejala morning sicknes seperti
mual, muntah, sensitif bau, tidak tahan sinar matahari, malas mandi dan
lainnya. Selagi mengalami morning sickness, wanita hamil bisa beraksi
berlebihan terhadap bau. Jangan protes. Pahami, tidak banyak yang bisa
dia –atau Anda– lakukan untuk mengurangi rasa mual tersebut. Usahakan
Anda tidak beraroma kuat selagi berada di dekatnya.
- Jangan sentuh payudaranya. Selagi hamil, payudara istri
jadi lebih besar, lebih sensitif dan seksi karena sedang bersiap
menjadi "pabrik susu" untuk bayi Anda. Jangan disentuh karena terasa
sakit, kecuali bila istri mengizinkan. Pemandangan ini pun akan biasa
Anda temui di ruang tunggu ketika mengantar istri cek ke dokter
kandungan.
- Sering buang gas dan sendawa. Hormon
kehamilan membuat sistem pencernaan ibu hamil bekerja lebih lambat agar
nutrisi makanan tercerna dan terserap sempurna untuk tumbuh kembang
janin. Melambatnya kerja pencernaan membuat ibu hamil mengalami
konstipasi dan ada banyak gas di dalam perutnya, sehingga ia jadi sering
bersendawa atau buang gas. Tidak cute,
memang! Tapi, jangan mengolok-olok atau berkomentar negatif terhadap
suara dan aroma yang ditimbulkan. Kalau terganggu, cari saja alasan
untuk menjauh sebentar darinya.
- Haus perhatian. Jujur
saja, Anda tentu pernah lupa bahwa istri sedang hamil dan cuek.
Padahal, para istri berharap saat merasa tidak nyaman akibat hormon
kehamilan, suami memberi perhatian dan support yang cukup.
- Tidak tertarik pada seks.
Perubahan hormon memang membuat wanita hamil bergairah di trimester
kedua, tapi perasaan tidak cantik akibat perut membesar dan payudara
nyeri menghambat minatnya untuk berhubungan seks. Sebaiknya luangkan
waktu untuk memanjakan istri, "servis" Anda bisa menyulut gairahnya.
kalau berhasil, tetap lakukan posisi seks yang aman ya.
- Mood swing. Bukan ingin membuat Anda takut, Jeff Kimes dalam buku Pregnancy Sucks for Men, menulis: mood naik
turun itu mirip gejala PMS (menjelang haid), tetapi berlipat ganda!
Dalam sehari, istri bisa merasa sedih, bahagia, takut, rewel, emosinya
tidak bisa ditebak. Semua disebabkan perubahan hormon yang dramatis,
dikombinasi perasaan cemas karena akan menjadi ibu. Berikan simpati Anda
dan hindari pertengkaran dengan istri. Kalau pun sampai bertengkar,
biarkan istri yang menang.
- USG. Ini
adalah alat untuk mengintip kondisi janin , seperti jenis kelamin dan
posisinya dalam rahim. Pertama kali melihat janin melalui layar USG
tahan mulut Anda untuk berucap: "Ih, bentuknya seperti anak tikus!"
Jangan menggerutu bila tidak bisa melihat janin di layar USG. Bila
beruntung dapat melihatnya, perhatikan setiap detailnya. Ketika janin
mulai menendang, tunjukkan antusias Anda untuk merasakan tendangan
janin. Jika terlihat tidak gembira , soal tendangan janin pun bisa
berujung masalah.
- Jadi pelatih olah nafas.
Bernapas dengan benar, dapat mempermudah proses persalinan sekaligus
mengurangi nyeri. Saat bersalin, istri sering lupa teknik bernapas yang
ebnar, sehingga butuh bimbingan dari pendamping persalinan. Artinya,
Anda juga perlu belajar teknik bernapas, dong!
- Menolak tidur seranjang.
Saat hamil, selain perutnya membesar dan "makan tempat", istri sering
bolak-balik ke toilet, sakit punggung dan kegerahan, sehingga kualitas tidurnya di
malam hari terganggu. Jangan sakit hati bila ia meminta Anda tidur di
kamar atau ranjang berbeda, karena ia butuh ruang tidur lebih luas.
- Tutup mulut pada momen sensitif.
Baik sedang di ruang dokter maupun di kelas senam hamil, ikuti aturan
ini: kecuali Anda punya kalimat yang bijak dan supportif, lebih baik
diam. Seperti, saat istri menimbang badan dan mengetahui beratnya naik
15 kilo. Jangan ubah nama panggilannya menjadi "Ndutt", atau saat dia merasa risih sesudah periksa dalam, jangan meledek, "Cincin dokternya ketinggalan di dalam, nggak?”
sumber : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Keluarga/Tips/11.petunjuk.untuk.ayah.saat.isteri.hamil/001/005/889/2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar