Mitos dan Fakta Operasi Caesar
MITOS YANG KELIRU
- Sekali caesar tetap caesar.
Hal ini tergantung kondisi kehamilan dan janin. Mitos sekali caesar
untuk selamanya berasal dari tindakan bedah caesar cara lama yang
“mengiris” perut serta rahim secara vertikal. Irisan ini memang membuat
ibu hamil rentan mengalami perobekan pada rahim saat mengejan pada
proses persalinan normal.
Saat ini, sayatan perut dan rahim lebih sering dilakukan secara horisontal. Ini lebih “aman” bagi rahim. Maka setelah menjalani caesar pada kelahiran pertama, seorang ibu bisa saja melahirkan normal pada kelahiran berikutnya, sepanjang kondisinya memungkinkan. - Boleh bebas diminta. Harusnya,
dokter mengambil tindakan bedah caesar dengan pertimbangan keselamatan
ibu dan janin. Bila tidak ada indikasi medis, lebih baik melahirkan
lewat jalan normal, yang jauh lebih aman, singkat prosesnya, serta masa
penyembuhannya lebih cepat.
Tindakan pembedahan termasuk caesar bukan tak berisiko. Kemungkinan terjadinya komplikasi selalu ada. Baik dari segi anestesi (pembiusan) maupun bedahnya sendiri. - Kembar pasti caesar.
Bila hanya kembar dua, masih besar kemungkinan melahirkan dengan proses
normal. Sebagaimana pada kehamilan tunggal, dokter akan melihat posisi
kedua janin. Bila janin pertama berada pada posisi kepala, berarti ia
siap dilahirkan lebih dahulu. Janin kedua, kalaupun tidak pada posisi
kepala, tetapi bokong yang berada di bawah, tetap bisa dilahirkan secara
normal.
Tindakan caesar baru akan dilakukan bila janin kembar mengalami kelainan letak yang tidak mungkin dilahirkan normal. Misalnya pada posisi melintang. Begitu pula pada kehamilan kembar 3 atau 4 janin. - Membuat kehidupan seksual lebih baik. Tidak
ada bukti tentang hal ini. Ketika melahirkan normal, otot-otot vagina
serta rongga panggul memang terbuka sebesar kepala bayi. Begitu pula,
makin lama proses persalinan, daya regang/elastisitas vagina pun makin
lebar. Hal ini tidak terjadi pada persalinan dengan cara bedah. Tetapi,
bukan berarti caesar menjadi jaminan kehidupan seksual yang lebih baik.
Salah satu cara jitu untuk menguatkan kembali otot-otot vagina dan panggul adalah dengan latihan/senam kegel (mengencangkan otot dasar panggul seperti gerakan menahan kencing) yang bisa dilakukan setiap saat dan di segala tempat.
- Wanita gemuk cenderung caesar.
Normalnya, kenaikan berat badan itu selama hamil berkisar 13-15 kg.
Sebenarnya, bukan itu yang perlu jadi perhatian. Tapi bagaimana laju
pertumbuhan janin. Ini bisa dipantau melalui pemeriksaan kehamilan
secara teratur.
Pada wanita yang sudah kelebihan berat badan, maka kehamilan akan menambah lagi berat badannya. Itu sebabnya, bila janin sudah waktunya dilahirkan (36 minggu), dokter bisa saja mengambil tindakan caesar dengan tujuan mencegah tekanan darah ibu terus meningkat. Selain itu, untuk ibu hamil dengan berat badan lebih dari 90 kg, memang cenderung sulit melahirkan secara normal. - Tunggu 2 tahun baru hamil lagi.
Umumnya, masa pemulihan luka jahitan bekas operasi caesar di lapisan
kulit perut memerlukan waktu sekitar 6 minggu. Tentu saja ini mencakup
perawatan luka yang baik, istirahat yang cukup dan pola makan ibu yang
sehat.
Tetapi sebenarnya, yang penting bukan hanya luka bekas jahitan di permukaan kulit, melainkan juga kondisi rahim. Saat operasi caesar, ada 7 lapisan perut yang “dibuka” seperti lapisan kulit, lapisan lemak, sarung otot dan seterusnya hingga rahim. Setelah bayi dikeluarkan, lapisan itu harus dijahit lagi satu per satu, sehingga jahitannya berlapis-lapis.
Sebelum terjadi kehamilan kembali, dimana rahim kembali membesar, seluruh lapisan yang “terbuka” tadi harus benar-benar kembali normal. Karena itu, 2 tahun dianggap waktu ideal untuk kehamilan berikutnya pasca caesar. (me)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar