Perubahan Hormon Saat Hamil















Perubahan hormon selama kehamilan mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan baik fisik maupun psikologis. Kenali penyebabnya untuk menghadapinya.
Kulit belang dan menghitam. Meningkatnya kadar hormon estrogen akan menghasilkan bercak kehitaman di kulit, yang dikenal dengan "topeng kehamilan." Selain itu, rangsangan kelewat aktif dari MSH kelenjar endokrin di otak, akan merangsang kulit menghasilkan pigmen atau zat pemberi warna kulit. Akibatnya, ibu mengalami pigmetasi yang dapat menyebabkan menghitamnya kulit di bagian tertentu: leher, ketiak dan wajah.  
Atasi dengan: Tidak perlu perawatan khusus. Agar tidak semakin parah, hindari paparan sinar matahari lansung ke kulit. Gunakan payung atau topi saat di bawah matahari. Jika ingin menyamarkan, oles foundation atau alas bedak, yang aman bagi kehamilan.

Heart burn atau Panas Dada.
Naiknyakadar hormon progesteron yang dihasilkan plasenta, menyebabkan katup penyekat saluran kerongkongan dan lambung mengendur. Keadaan itu memungkinkan cairan asam lambung mengalir kembali ke dalam saluran dan menimbulkan sensasi panas atau terbakar pada dada.
Atasi dengan:
  • Makan dalam porsi kecil tapi sering dan mengunyahnya perlahan-lahan.
  • Sehabis makan tidak langsung berdiri atau bergerak. Duduk 30 menit-1 jam untuk memastikan makanan turun ke lambung.
  • Hindarimakanan yang dapat merangsang timbulnya rasa panas atau terbakar di dada:  gorengan, makanan kaya bumbu, dan makanan pedas.
Sendi longgar. Meningkatnyakadar hormon relaksin untuk mengendurkan ligamen atau jaringan ikat pada persendian rongga panggul, kapasitasnyadapat membesar seiring bertambahnya ukuran janin. Namun, efek sampingnya adalah  menyebabkan semua persendian di tubuh ikut longgar, sehingga ibu hamil  sering pegal, dan mudah cidera saat jatuh.
Atasi dengan:
  • Melakukan senam ringan atau yoga khusus, guna mengatasi rasa nyeri dan pegal.
  • Lebih waspada bergerak, berjalan dan beraktivitas, agar tidak jatuh dan cidera.
  • Bila cidera otot, minta bantuan fisioterapis untuk mengatasi rasa tidak nyaman.
Pelupa. Adanyahormon oksitosin di dalam tubuh memunculkan efek amnesia atau pelupa pada ibu. Sedangkan kenaikan hormon seks akan memengaruhi bagian otak yang berfungsi dalam ingat spasial.
Atasi dengan:
  • Mencatat semua yang penting.
  • Relaks dan jangan panik dengan penurunan daya ingat, sebab setelah bersalin akan pulih kembali.
  • Latihan relaksasi dan yoga, membantu meningkatkan konsentrasi  dan daya ingat.
  • Perbanyak konsumsi daging merah dan sayuran hijau, untuk memastikan kecukupan zat besi, agar tidak memperparah sifat pelupa.
Gairah seks menurun. Perubahan kadar hormon estrogen dapat menimbulkan berbagai perasaan tidak nyaman pada ibu, seperti mood swing, mual, mulut pahit, sensitif bau, dan sebagainya,  yang kombinasi semuanya akan bermuara pada menurunkan libido atau hasrat bercinta.
Atasi dengan: Membicarakannya dengan pasangan, agar ditemukan jalan keluar yang kompromistis. Mengubah rutinitas, misalnya berlibur, agar suasana hati Anda lebih baik dan bergairah. 

Emosi naik-turun.Hormon-hormon tersebut mempengaruhi kerja senyawa pembawa impuls di otak atau neurotransmitter, yang juga mempengaruhi emosi ibu hamil, sehingga sangat cepat berubah.
Atasi dengan:
  • Melakukan hal-hal yang Anda sukai dan membangkitkan perasaan bahagia, misalnya berhobi.
  • Menyadari dan menerima, bahwa perubahan emosi itu bersifat sementara.
  • Berolahraga yang aman bagi ibu hamil, misalnya, berenang atau yoga.  Selain membuat Anda relaks, olahraga juga membantu mengontrol aktivitas senyawa penghantar rangsang, sehingga lonjakan emosi berkurang.
  • Berlatih hipnoterapi. (me)
sumber : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kehamilan/Gizi+dan+Kesehatan/perubahan.hormon.saat.hamil/001/001/2249/2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar